
Pinjammodal.id – Presidenketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9), pada pukul 18.05 WIB. Habibie meninggal pada usia 83 tahun.
Habibie sebelumnya dirawat di ruang Cerebro Intensive Care Unit (CICU) Paviliun Kartika RSPAD sejak 1 September 2019. Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof. dr. Azis Rani menyebutkan Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
Habibie meninggalkan dua anak, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Sementara istrinya, Hasri Ainun Besari telah meninggal dunia pada 2010 di Jerman.
Beberapa waktu sebelumnya sempat beredar kabar hoaks Habibie meninggal dunia, padahal yang bersangkutan masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Adik kandung Habibie, Sri Soedarsono, tampak kesal menanggapi beredarnya kabar bohong tersebut.
Bapak Teknologi Indonesia

Tidak diragukan lagi bahwa sosok BJ Habibie sangat istimewa. Beliau bukan hanya pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia, melainkan juga mengharumkan bangsa melalui prestasi-prestasinya di bidang teknologi yang mendunia.
BJ Habibie yang sebelum menjadi presiden Indonesia telah menyandang sebutan Bapak Teknologi Indonesia memang dikenal sebagai sosok brilian dan sangat peduli pada bidang pendidikan. Dalam banyak kesempatan, dia selalu menunjukkan semangat dan keinginan memajukan bangsa Indonesia.
Salah satu jasa Habibi bagi Negara Indonesia saat Ia menciptakan pesawat terbang sendiri. Indonesia berhasil membuat pesawat yang diberi nama N-250 Gatotkaca, yang melakukan penerbangan perdana pada 10 Agustus 1995. Pesawat N-250 merupakan pesawat sipil regional yang dirancang oleh IPTN atau yang sekarang dikenal dengan PT Dirgantara Indonesia, PT DI, Indonesia Aerospac. Penggunaan ‘N’ sendiri memiliki arti yakni Nusantara.
Dilansir dari CNN, pada ulang tahun ke-83, 25 Juni 2019, BJ Habibie mendapat “hadiah” yang tampaknya sangat tepat yakni pembukaan Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG).
Tokoh yang memiliki gelar lengkap Prof. Dr. Ing. H. BJ Habibie FREng, pernah berpendapat, manusia harus mensinergikan antara pendidikan dan budaya. Sebagai makhluk yang berbudi, manusia harus menguasai kedua hal tersebut. Selain itu, ada tiga karakter, menurut Habibie, yang harus dimiliki oleh manusia yaitu kebudayaan, agama, serta pendidikan. Hal tersebut terkait dengan sumber daya manusia Indonesia.
Author by : Devina Mulya
IG : @devinamulya