
Memiliki bisnis franchise nampak seperti salah satu jalan cepat memiliki bisnis yang sudah jelas terstruktur. Ini mungkin menarik bagi sebagian orang yang ingin berinvestasi.
Meski terkesan hanya beli nama, ada fakta-fakta yang sebaiknya tidak diabaikan calon pemilik usaha franchise. Apa saja sih fakta-faktanya?
1. Kontrol Tidak Sepenuhnya di Tanganmu
Namanya juga franchise, berjalannya bisnis ini juga harus mengikuti aturan franchisor. Sebagai informasi, franchisor akan selalu mengawasi dan mengontrol usaha franchise-mu.
Meski produk sudah disediakan, namun kamu tidak bisa sepenuhnya bereksperimen. Harga jual produk, promo, dan inovasi lainnya ditentukan oleh franchisor.
Kalau kamu bereksperimen sendiri dengan bisnismu, kamu bisa memengaruhi penjualan pada pemilik franchise yang sama di sekitarmu. Ibaratnya nih, kamu dan temanmu sama-sama membeli bisnis franchise dan terletak di lokasi berdekatan.
Kamu berinovasi sedemikian rupa sehingga tokomu menjadi lebih laris dibandingkan toko temanmu. Padahal sama-sama franchise.
Risikonya bukan sekadar penjualan toko temanmu yang terlihat menurun.
Ini akan memberikan kesan satu toko dengan nama dagang yang sama memiliki kebijakan berbeda. Padahal nyatanya, meski antara satu pemilik toko dengan lainnya berbeda, sebenarnya toko tersebut di bawah naungan merek dagang yang sama.
2. Lebih Mudah Mendapatkan Pelanggan
Bagian ini sepertinya sudah banyak yang tahu, ya! Dengan memanfaatkan nama besar dari merek dagang tersebut, para pemilik usaha franchise tidak perlu pusing untuk mencari target pasar.
Hampir bisa dipastikan, orang sudah tahu dengan nama dagang tersebut. Pun dari sisi pelanggan, dengan nama dagang besar dan sudah terkenal tersebut berarti mereka sudah memiliki standar harga produk yang sama di setiap outlet. Alhasil, pelanggan juga merasa lebih aman untuk berbelanja di toko franchise tersebut. Hal ini juga mendukung alasan sebelumnya, bahwa harga produk di setiap toko ditentukan oleh franchisor.
3. Risiko Bisnis di Tangan Pemilik Franchise, bukan Franchisor
Meskipun secara pangsa pasar bisnis ini tidak perlu pusing, ada hal lain terkait risiko yang harus dipertimbangkan. Ketika kamu membeli bisnis franchise, kamu membeli nama dagang dan manajemennya. Ya, dua hal itu sudah menjadi salah satu kunci inti kelanggengan bisnismu.
Akan tetapi, akan selalu ada risiko bisnis di luar yang sudah diprediksi.
Baca Juga: Pahami Gross Margin Ratio Bagi Pebisnis!
Kamu mungkin sudah membeli nama dagang franchise terkenal, tapi kamu tidak memiliki lokasi strategis sehingga ala kadarnya membangun toko di tempat yang kurang prospektif.
Hasilnya? Bisa saja penjualan tokomu tetap ada namun kurang sesuai dengan ekspektasi. Atau karena kesalahan manajemen tokomu, kamu justru tidak mendapatkan keuntungan. Kamu sebagai pengelola usaha franchise tidak bisa semena-mena membebankan kerugian tersebut ke franchisor.
Sekalipun manajemen produk dan penjualan dipantau oleh franchisor, kamu tetap harus mampu mengelola bisnis tersebut dalam tingkat tokomu sendiri.
4. Cocok untuk Pemula dengan Modal yang Cukup
Kalau kamu belum pernah terjun langsung dalam dunia bisnis tapi punya uang dingin yang perlu diinvestasikan, kamu bisa mencoba bisnis franchise untuk memutar uang.
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, bisnis ini lebih banyak mengikuti aturan yang dibuat oleh franchisor. Pada pemilik usaha cenderung lebih santai karena tinggal mengikuti aturan yang ada.
Namun, seperti pada sub-judul yang disebutkan, modal yang dimiliki harus cukup. Nah menjadi pertanyaan, sejauh mana modal tersebut dikatakan cukup? Modal yang dimaksud bukan hanya soal uang dingin.
Kamu sangat mungkin memerlukan modal tempat strategis untuk menunjang jalannya bisnis. Akan tetapi, kamu tidak perlu memikirkan urusan printilan yang sifatnya lebih teknis dan rinci.
Merasa tidak secukup itu dalam memiliki modal? Coba join dengan teman yang satu visi dan sama-sama memiliki modal uang dingin. Beberapa platform pemberi pinjaman usaha juga bisa menjadi alternatif.
5. Relatif Tumbuh Cepat
Kalau mau membandingkan dengan metode membangun bisnis secara konvensional, bisnis franchise punya keunggulan dalam hal pertumbuhan yang relatif cepat. Masuk akal karena bisnis ini sangat potensial.
Selain didukung oleh modal dan manajemen yang sistematis, sekali lagi, bisnis ini sudah punya nama.
Akan tetapi, risiko di balik pertumbuhan yang relatif cepat ini tetaplah ada. Tantangan yang perlu diketahui oleh para pemilik usaha franchise ini adalah soal manajemen risiko.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Seputar UMKM dan Hal-hal yang Perlu Diketahui Calon Pelaku Usaha
Sekalipun manajemen sudah mengikuti SOP dari franchisor, bukan berarti pemilik franchise lepas tangan dalam perkara manajemen toko. Tetap diperlukan perencanaan yang tepat sekaligus matang untuk menjaga kinerja toko sebaik yang sudah ada.
Lalu bagaimana cara mengantisipasinya? Jaga hubungan baik dengan franchisor dan berkomunikasilah dengan mereka. Para franchisor biasanya akan mau terlibat dalam diskusi dan kamu bisa mendapatkan tips untuk mengelola tokomu secara lebih baik.
Risiko kerugian sangat mungkin bisa diantisipasi. Intinya jangan takut bertanya dan terus belajar. Meski bisnis ini relatif mudah dijalankan, bukan berarti kamu tidak ada campur tangan dalam pengelolaannya.
6. Jauh Sebelum Itu Semua, Kamu Harus Paham Betul Reputasi Franchisor
Apakah bisnis waralaba pasti akan menjamin keuntungan? Belum tentu juga. Kamu mungkin mengetahui beberapa nama dagang besar yang (kamu anggap) sudah mapan.
Tapi untuk terlibat dengan membeli franchise tersebut, penting untukmu mengetahui bagaimana reputasi perusahaannya.
Citra positif, rekam jejak bisnis, dan segala hal yang berkaitan dengan reputasi kinerja perusahaan penting untuk diketahui. Ini akan meminimalkan potensi kerugian (loss) yang mungkin timbul akibat hal-hal di luar aktivitas inti, yaitu perdagangan.
Jadi, meskipun segala hal yang baik telah disebutkan, jangan lupakan poin-poin yang akan mendukung usaha franchise-mu berjalan dengan baik. Reputasi adalah salah satunya.
Enam poin penjabaran tadi hanya segelintir hal yang perlu kamu tahu di awal mengenai bisnis ini. Konklusinya, pemilik franchise tetap harus belajar dan terlibat dalam bisnis ini kendati manajemen dan SOP sudah disediakan franchisor.
Selain harus menyediakan sarana pendukung dan manajemen toko pribadi yang baik, kamu harus memiliki pegangan modal usaha untuk mengelola inventory dengan baik. Platfrom pemberi pinjaman modal usaha bersertifikasi OJK seperti Pinjam Modal bisa menjadi salah satu solusi keuangan modal usahamu!