
Pinjammodal.id – Seperti yang kita ketahui AS dan Cina sedang dalam perang dagang, hal ini berdampak pada dimasukkannya Huawei, yang merupakan perusahaan teknlogi Cina ke dalam daftar hitam “blacklist” di seluruh dunia oleh Pemerintah AS.
Sejak saat itu, Huawei dilarang untuk menggunakan sistem operasi Android yang dikuasai Google, termasuk larangan penggunaan sistem operasi Android. Huawei hanya diperbolehkan untuk menggunakan sistemi yang tersedia untuk umum melalui lisensi terbuka.
Pada hari Minggu 19 Mei 2019, salah satu sumber dari Reuters menyatakan bahwa”Huawei hanya akan dapat menggunakan Android versi publik dan tidak akan bisa mendapatkan akses ke aplikasi dan layanan eksklusif dari Google,” ungkapnya. Mengantisipasi larangan penggunaan sistem Android, Huawei telah membuat sistem operasi alternatif dengan mengembangkan Harmony OS sejak tahun 2017.
Setelah meniru sistem Android milik Google, kali ini Huawei merancang saingan Google Map yang diberi nama “Map Kit”. Rencananya Map Kit akan dirilis Oktober 2019 ini. Layaknya Google Map, Map Kit merupakan aplikasi peta digital yang juga menyediakan informasi kondisi lalu lintas secara real-time, sistem navigasi, dan basisnya merupakan Augmented Reality (AR). Kabarnya, peta rancangan Huawei ini memiliki kemampuan untuk menggambarkan wilayah secara rinci.
Terdapat satu hal yang mebedakan Map Kit dengan Google Map, yakni Map Kit tidak diperuntukkan secara langsung untuk konsumen. Kabarnya, Map Kit diciptakan untuk para pengembang agar memanfaatkan kemampuan peta itu untuk membuat aplikasi tertentu.
Bedasarkan informasi yang dilansir dari KompasTekno Gizmochina, nantinya Map Kit akan tersedia dalam 40 bahasa dan akan terhubung dengan layanan pemetaan lokal. Rencananya Map Kit akan menjangkau kurang lebih 150 negara dan wilayah.
Author by : Stephanie Sabrina
IG : @stephaniesabrinaaa