
Stop Bikin Orang Risih Sama Gaya Promosi-mu!
Kalian pernah ga sih ngeskip iklan jualan saat lagi scrolling di Instagram atau akun platform sosmed lainnya? Kemungkinan itu karena kamu “risih” dengan orang berjualan barang yang belum tentu kamu ingin membelinya. Begitu pula orang lain saat melihat iklan atau konten promosi barang dagangan kita, bisa saja mereka merasakan hal yang sama dengan kita.
Adakah Solusinya?
Tentu ada dong, yaitu dengan cara Story Selling. Cara ini merupakan sebuah metode penyampaian pesan atau informasi dengan cara bercerita agar lebih menarik. Tujuannya, untuk mengubah perasaan pembaca atau audiens dengan membangun sebuah cerita mengenai pengalaman pribadi. Kita bisa menceritakan sebuah kisah yang dulunya kurang baik dan akhirnya berubah menjadi jauh lebih baik setelah menggunakan produk tertentu.
Dengan cerita yang membuat audiens merasakan satu perasaan yang sama dengan apa yang kita ceritakan alias relate, kita bisa menggiring audiens jadi potential buyer. Tujuan kita disini adalah mengubah perasaan yang tadinya tidak butuh, jadi merasa membutuhkan produk kita.
Story Selling juga bisa membuat daya saing bisnis kita jadi lebih kuat. Saat kita jualan suatu produk, pasti ada saja brand-brand lain yang membuat produk yang serupa. Terlebih jika produknya memiliki kualitas sama dan harga yang bersaing. Melihat hal tersebut, kita harus memiliki keunggulan yang bersifat non-fisik, yaitu sisi emosional. Orang bisa saja memilih suatu brand karena brand tersebut begitu memahami dirinya dan yang dibutuhkan oleh orang tersebut.
Cara Membuat Story Selling
Dalam membangun sebuah cerita, kita juga tidak bisa asal membuatnya begitu saja. Buatlah cerita yang menarik hati audiens tanpa harus melebih-lebihkan cerita mengenai produk kita. Setelah memaparkan kualitas dan keunggulan produk, barulah kita buat cerita yang menarik dari segi emosional. Cerita ini akan lebih baik bila diceritakan oleh influencer yang tentu sekaligus bisa mempromosikan produk kita di media sosial.
Membuat Story Selling pun juga harus memperhatikan urutan kerangkanya supaya terbentuk suatu cerita yang menarik. Sebenarnya kerangkanya tidak terlalu ribet. Berikut adalah kerangka sederhana untuk membuat Story Selling yang mampu menarik perhatian orang:
1. Hook
Dipakai sebagai awalan yang mampu membuat orang berhenti scrolling untuk melihat konten promosi kita. Disini kita menggunakan headline atau gambar yang menarik perhatian walaupun dilihat hanya sekilas.
2. Story
Ini adalah bagian terpenting. Kebanyakan orang tidak suka bila ditawarkan barang yang mereka tidak sukai, tapi bisa saja mereka penasaran dengan cerita yang menarik. Cerita ini akan menjadi menarik bila memiliki urutan berikut:
a. Backstory: Latar belakang mengapa kita tertarik untuk menceritakan pengalaman menggunakan produk tersebut. Sebagai contoh kita bisa menggunakan produk skin care.
b. Your Desires: Apa yang dulu ingin kita capai, misalnya kepercayaan diri dalam berfoto dan dijadikan konten Instagram.
c. The Wall: Ini merupakan masalah yang kita miliki. Seperti misalnya kulit kering yang kurang sehat sehingga tidak percaya diri, membuat Instagram kita minim foto dan terkesan kurang menarik.
d. The Epiphany: Kesempatan baru yang dihadirkan untuk masalah tersebut. Misalnya seolah-olah menemukan produk yang bila rutin dipakai akan bisa menghilangkan kulit kering dan bisa memiliki foto bagus seperti selebgram
e. The Plan: Ceritakan rencana penggunaan produk. Kamu bisa bercerita mengenai proses penggunaan
f. The Conflict: Pengalaman apa yang sudah didapatkan, seperti bagaimana skincare yang digunakan itu tidak terasa perih seperti produk–produk lainnya di kulit kita sehingga kita jatuh cinta pada produk tersebut.
g. The Achievement: Ceritakan hasil yang sudah kita gapai. Setelah menjalankan proses penggunaan skincare dengan rutin, kulit kita sudah tidak kering lagi dan terasa lembut.
h. The Transformation: Tunjukkan perubahan yang terjadi pada mu, misalnya dulu kamu adalah pribadi yang tidak percaya diri untuk berfoto di Instagram. Namun setelah mendapatkan kulit mulus dikarenakan penggunaan skincare, kamu menjadi pribadi yang percaya diri sehingga feeds Instagram kamu terisi oleh foto-foto mu yang estetik.
3. Offer
Fungsinya untuk melakukan penawaran menarik setelah kamu menceritakan ceritamu dengan iming-iming kesempatan baru yang sudah kamu dapatkan. Buat penawaran yang membuat orang merasa membutuhkan produk mu untuk menghilangkan kulit kering mereka sehingga berkesempatan untuk tampil cantik di Instagram.
Nah, gak terlalu susah kan? Yang penting cerita tentang produk kamu ini bisa menyentuh sisi emosional orang. Mereka bisa punya ambisi yang sama untuk berubah jadi lebih baik sehingga merasa kalau mereka butuh produk kamu. Ayo dicoba! Siapa tau penjualan mu jadi naik drastis karena bercerita!