
Kalau mau memulai sebuah bisnis, orang pasti akan berpikir mengenai modal. Sebenarnya ada banyak yang dipikirkan ketika memulai sebuah bisnis, tapi modal usaha menjadi hal yang dirasa paling membebani pikiran.
Kesannya seperti sebuah ujian pertama yang begitu berat. Padahal kenyataannya, banyak juga pengusaha yang memulai bisnis mereka dengan modal seadanya. Jadi, apa sebenarnya modal usaha itu?
Pengertian Modal Usaha
Modal kerap diasosiasikan dengan sejumlah uang yang harus dimiliki seseorang yang hendak merintis usaha atau bisnis. Pemahaman ini tidak salah namun tidak sepenuhnya benar.
Modal bukan hanya uang. Ketika kita bicara modal, segala hal bisa jadi modal. Itulah mengapa di awal disebutkan bahwa tak sedikit pengusaha yang memulai bisnis dengan modal seadanya.
Berdasarkan banyak penelusuran, modal usaha dapat dipahami sebagai sekumpulan uang dan barang yang digunakan untuk menjalankan suatu usaha. Pengertian ini menegaskan bahwa modal bukan hanya sekadar uang.
Barang juga bisa menjadi sebuah modal. Misalnya ketika hendak berjualan bakso maka harus memiliki barang-barang perlengkapan seperti panci, mangkok, pisau, dan alat-alat masak lainnya yang dibutuhkan untuk berjualan bakso.
Selain barang-barang, modal juga bisa berupa hal fisik lain. Mengambil contoh usaha bakso, modal fisik lainnya dapat berupa gedung, meja dan kursi plastik. Semua hal itu dapat menjadi modal usaha.
Baca Juga: Tips Mengelola Modal Usaha Bagi UMKM Pemula
Tanpa harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan kebutuhan dasar tadi, kamu sudah berpotensi untuk membuka usaha bakso dengan modal yang ada.
Modal juga tidak terbatas pada hal-hal fisik. Ambil contoh berjualan bakso, ada modal non-fisik yang harus dimiliki. Hal ini meliputi kemampuan untuk memasak, meracik bakso, bahkan soft-skills seperti pemasaran dan melayani pelanggan.
Serangkaian contoh tersebut juga termasuk dalam modal usaha. Dari sini kita bisa memahami bahwa modal usaha tidak terbatas pada ketersediaan uang semata.
Menghitung Modal yang Dibutuhkan
Berapa sih modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah bisnis baru?
Jawabannya: tidak ada angka pasti. Betul, setiap bisnis atau usaha rintisan tidak memiliki angka pasti yang harus disediakan sebagai modal awal. Bisnis itu kondisional. Semua tergantung pada owner dan business masing-masing.
Akan tetapi, bukan berarti tidak ada cara untuk menghitung seberapa besar modal yang perlu disiapkan. Metode perhitungan termudah adalah dengan menggabungkan nilai modal Capital Expenses dan modal Operational Expenses.
Capital Expenses adalah modal yang diperlukan untuk mendapatkan fixed asset seperti pembelian alat, kendaraan, dan perlengkapan inti. Sedangkan Operational Expenses, sesuai namanya, digunakan untuk biaya operasional usaha.
Ada satu lagi modal yang perlu disiapkan yaitu Modal Stok. Akan tetapi Modal Stok ini memiliki besaran yang fleksibel dan kondisional, sekali lagi bergantung pada business plan masing-masing.
Besaran Capital Expenses dan Operational Expenses pun sebenarnya tergantung pada business plan masing-masing. Akan tetapi, setidaknya komponen dari kedua modal ini lebih dapat diaplikasikan pada bisnis secara umum.
Baca Juga: Pahami Gross Margin Ratio Bagi Pebisnis!
Misalnya, Capital Expenses menyangkut kebutuhan untuk membeli komputer, ponsel, perangkat internet, dan lain-lain.Sedangkan Operational Expenses terdiri atas kewajiban bayar sewa gedung, gaji karyawan, listrik, iuran bulanan internet, dan lain-lain.
Rumus untuk menentukan modal Capital Expenses (CE) dan Operational Expenses (OE) ini adalah: CE + 3xOE. Dalam rumus terlihat ada koefisien angka 3 pada modal OE. Ini menunjukkan modal operasional yang dibutuhkan di awal rintisan bisnis harus sebesar 3 kali biaya bulanan.
Hal ini digunakan untuk membuat cadangan pada OE di 3 bulan pertama bisnis berjalan. Wajar sebenarnya, semua bisnis harus memiliki biaya cadangan di beberapa bulan pertama. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jalannya bisnis yang mungkin belum memiliki pola sehingga masih terkesan sangat “naik-turun”.
Cara Mendapatkan Modal
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mendapatkan modal untuk membangun usaha baru? Modal bisa didapatkan dari berbagai macam sumber. Namun, dilihat dari sifatnya, sumber modal bisa didapatkan dari modal pribadi dan modal pinjaman (hutang).
Modal pinjaman umum dilakukan oleh para pelaku bisnis. Cara konvensionalnya adalah dengan mengajukan pinjaman ke lembaga perbankan. Namun, di masa modern ini, pinjaman tidak lagi harus ke bank.
Pelaku usaha, bahkan semua orang, dapat mengajukan pinjaman melalui inovasi pinjaman online. Opsi ini bahkan lebih unggul dari segi efisiensi waktu pengajuan dan persyaratan yang minim. Beberapa di antaranya bahkan tidak membutuhkan agunan.
Namun, bagaimana bila kita menginginkan modal yang tidak melibatkan opsi pinjaman atau hutang? Beberapa cara berikut mungkin akan membantu. Pertama, kamu mungkin bisa menggunakan uang tabungan atau uang investasi yang sudah terkumpul.
Opsi ini jelas akan memberimu modal uang tanpa risiko pembayaran bunga seperti ketika meminjam uang atau berhutang.
Jika tidak ada modal tabungan, coba perhatikan barang-barang di sekitarmu yang sekiranya tidak terpakai. Hanya karena tidak terpakai bukan berarti barang-barang tersebut tidak punya nilai jual.
Kamu bisa menggunakan opsi menjual barang tidak terpakai. Selain mendapatkan uang, kamu bisa mengeliminasi penyimpanan barang yang tidak perlu serta mendapatkan space ruang yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain.
Opsi lain mungkin bisa ditempuh dengan cara menggadaikan barang berharga. Namun, kami tidak terlalu merekomendasikan hal ini karena akan menimbulkan risiko kewajiban pembayaran utang dan bunga di masa mendatang. Pun secara nilai, angka yang harus dibayarkan kembali tidak sedikit. Maka, mungkin opsi terakhir akan membantu.
Baca Juga: Penjelasan UMKM Secara Lengkap dan Hal-hal yang Perlu Diketahui Calon Pelaku Usaha
Mendapatkan modal tanpa hutang bisa dengan melakukan pencarian investor. Usaha kecil di waktu sekarang ini memiliki lebih banyak pilihan mendapatkan modal, termasuk dari investor yang ingin menanamkan modal mereka pada usaha baru.
Cara mencari investor pun kini semudah genggaman tangan. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi P2P Lending yang kini banyak tersedia dan dapat diakses hanya lewat smartphone.
Referensi Pinjaman Modal Online
Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, opsi mendapatkan pinjaman tanpa hutang juga bisa dilakukan dengan mencari investor. Tapi, kan susah ya mencari investor yang mau mendanai usaha kecil? Itulah kenapa kamu harus banyak berkenalan dengan aplikasi P2P Lending, yang salah satunya adalah pinjammodal.id
Pinjam Modal adalah platform online yang memiliki tujuan mempertemukan pemilik modal dan peminjam dana. Apakah usaha kecil bisa mendapatkan pinjaman di sini? Tentu saja.
Kenapa harus mendapatkan modal dari Pinjam Modal? Setidaknya ada empat alasan yang patut dipertimbangkan.
Pertama, platform ini sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Alasan pertama ini merupakan kekuatan dasar yang harus diketahui. Dalam praktiknya, tidak sedikit platform pinjaman online yang ternyata ilegal.
Berbeda dengan Pinjam Modal yang sudah terdaftar dan tentunya baik peminjam maupun pemilik dana akan dilindungi selama proses peminjaman berlangsung.
Kedua, proses pengajuan terjadi secara berkala dan transparan. Tidak terdapat tambahan biaya yang tidak jelas. Semua biaya yang perlu dibayarkan kepada platform dijelaskan secara detail. Ini menguntungkan semua pihak untuk merasa tidak dicurangi.
Alasan ketiga adalah adanya jaminan keamanan dengan sertifikasi ISO 27001. Terakhir yang pasti paling diunggulkan adalah proses pengajuan dan pencairan yang cepat sehingga pelaku usaha dapat memanfaatkan waktu secara efisien.
Baca Juga: Pinjam Modal, Solusi Untuk Modal Usaha Online Kamu
Sekarang sudah lebih paham kan kalau modal usaha nggak hanya sekadar uang? Betul, paling banyak dan paling dibutuhkan adalah modal uang. Tapi kalau tidak dibarengi dengan modal-modal lainnya, bisnis juga tidak akan bisa jalan.
Jadi, mulai sekarang kalau berpikir untuk memulai usaha, jangan lupakan keperluan modal lain ya!