Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern Yang Perlu Kamu Ketahui

1993
Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern

Identitas istilah pasar lekat dengan pemahaman pasar tradisional, di mana istilah ini menggambarkan kondisi bertemunya penjual dan pembeli secara langsung dan merupakan tempat terjadinya transaksi. Hal ini membuat pasar tradisional dan modern punya tempatnya masing-masing dihati masyarakat.

Pasar tradisional juga akrab dengan aktivitas nego harga atau mencapai kesepakatan harga produk antara penjual dan pembeli by personal. Pemahaman tersebut relatif sempit karena hanya menjelaskan dari sisi pasar tradisional saja.

Download Aplikasi Pinjam Modal

Pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari kita sudah muncul pasar modern. Pasar modern ini bukan semata pasar tradisional yang dibenahi secara fisik sehingga memperlihatkan bangunan pasar yang lebih besar. Pasar modern merupakan reformasi pasar tradisional yang tidak sekadar tentang bangunan fisik.

Meskipun dalam pasar modern, jual-beli produknya tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional, namun ciri khas dari pasar modern ini adalah menghilangkan “budaya” nego harga seperti di pasar tradisional.

Apakah hanya itu saja perbedaan keduanya? Jawabannya, tidak. Ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan antara pasar tradisional dan modern. Penjabarannya bisa dilihat melalui poin-poin berikut ini.

1. Penentuan Kesepakatan Harga

Seperti yang sudah disebutkan di atas, ciri khas atau pembeda antara pasar modern dan tradisional adalah di bagian penentuan harga yang disepakati. Kalau di pasar tradisional, sangat mungkin pembeli melakukan nego harga dan memengaruhi penjual agar menurunkan harga produknya.

Di pasar modern, pembeli bisa seperti tidak memiliki daya untuk memengaruhi harga produk. Bila penjual sudah menetapkan nominal tertentu untuk produk yang dijual, angka itulah yang harus dibayar pembeli bila ingin mendapatkannya.

Baca Juga: Modal Usaha: Pra-syarat Bisnis yang Perlu Diperhitungkan Dengan Baik

Penurunan harga ini sangat mungkin terjadi namun bila penjual ingin memberikannya. Misalnya, penjual memberikan potongan harga melalui promosi yang digelar.

2. Kelas Produk yang Dijual

Ciri khas yang cukup lekat dengan pasar modern adalah kelas produk yang dijual relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pasar tradisional. Meskipun tidak menutup kemungkinan penjual di pasar modern juga menjajakan produk yang sama persis dengan produk di pasar tradisional, mereka yang berdagang melalui pasar modern dapat memberikan varian yang berbeda.

Misalkan sama-sama menjual produk sayur, spesifiknya merupakan wortel. Kamu bisa mendapatkan wortel di pasar tradisional, tapi pasar modern menyediakan varian lain seperti Baby Carrots, Wortel Nantes, Wortel Imperator, Wortel Danvers, Wortel Chantenay, dan jenis wortel lainnya.

Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern
Ilustrasi perbedaan produk yang dijual di pasar tradisonal dan modern – Sumber: Pixabay.com

Bukan sekadar berbeda dari jenis varian tapi mungkin wortel-wortel tersebut memiliki keunggulan dari segi pupuk organik dan mungkin bebas pestisida. Faktor inilah yang kemudian menjadikan produk di pasar modern dikenal memiliki kelas yang berbeda dengan produk di pasar tradisional.

3. Promo – terkait dengan Tingkat Persaingan

Pasar modern tidak menyediakan kesempatan pembeli untuk melakukan nego harga. Padahal ketika membicarakan transaksi dalam konteks Indonesia, masyarakat kita masih relatif sensitif terhadap harga.

Baca Juga: Ide Bisnis Produk Daur Ulang: Meraup Untung dengan Prinsip 3R

Produk mana yang dipertimbangkan lebih murah (baik eksplisit dari harga atau mempertimbangkan masa penggunaannya) akan lebih mungkin dipilih dibandingkan produk dengan harga yang lebih mahal.

Kondisi ini kemudian mengharuskan penjual untuk bisa bersaing secara harga dengan para pesaingnya, baik itu sesama penjual di pasar modern maupun penjual di pasar tradisional. Promo menjadi salah satu solusi untuk menggaet konsumen dan meningkatkan penjualan.

Diskon, cash back, Buy 1 Get 1 Free, adalah segelintir bentuk promosi yang dimaksud. Di pasar tradisional, promo tidak terlalu kentara sebagai bagian dari proses jual-beli. 

4. Sistem Pembayaran

Baik di pasar tradisional maupun pasar modern, pembayaran dengan uang tunai merupakan transaksi yang paling umum. Namun, di pasar modern lebih mungkin digunakan sistem pembayaran lain. Misalnya pembeli tidak sedang membawa uang tunai yang cukup untuk membayar, mereka bisa menggunakan opsi pembayaran tunai dengan kartu debit atau pembayaran kredit.

Baca Juga: Penjelasan UMKM Secara Lengkap dan Hal-hal yang Perlu Diketahui Calon Pelaku Usaha

Kredit lebih normal dikenal dengan istilah utang. Kalau di pasar modern, pembeli bisa ngutang ketika mereka memiliki kartu kredit yang dikeluarkan bank. Kalau di pasar tradisional, bukan tidak mungkin pembeli ngutang dengan cara mengatakannya langsung ke penjual. Meskipun pada akhirnya apakah utang itu diterima atau tidak juga berdasar kebijakan penjualnya.

Ada lagi sistem pembayaran baru yang lumrah dilakukan pada transaksi di pasar modern, yaitu pembayaran dengan kode QR atau QRIS. QRIS sendiri merupakan standarisasi penyedia sistem pembayaran dengan kode QR.

Nantinya ketika akan membayar, pembeli hanya tinggal melakukan scanning kode QR melalui handphone. Meskipun tidak menggunakan uang tunai secara langsung, namun opsi pembayaran ini tergolong sebagai pembayaran non-kredit karena tidak ada hutang yang ditimbulkan setelah transaksi.

5. Perbedaan Waktu Operasional Pasar Tradisional dan Modern

Jam operasional pasar modern dan pasar tradisional memiliki perbedaan tentunya. Bahkan sesama pasar tradisional saja terkadang ada waktu operasional yang berbeda. Misalkan di Jawa ada pasar yang hanya dibuka pada hari atau weton tertentu.

Pasar Kliwon hanya dibuka pada hari dengan weton Kliwon. Atau beberapa wilayah juga ada yang memiliki Pasar Senen dan Pasar Kemis yang hanya buka di hari Senin dan hari Kamis.

Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern
Ilustrasi perbedaan waktu operasional di pasar tradisonal dan modern – Sumber: Pixabay.com

Pada umumnya, waktu operasional pasar tradisional dan modern itu sama secara hari. Artinya, kedua jenis pasar ini buka setiap hari namun di jam yang berbeda. Jam operasional pasar tradisional umumnya sejak subuh hingga siang hari. Sedangkan pasar modern biasanya baru buka sejak pukul 8 pagi hingga 10 malam.

Meskipun sekilas ada perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing, sejatinya kedua bentuk pasar ini hadir sebagai tempat untuk memfasilitasi pertemuan penjual dan pembeli. Kalau ditanya lebih baik mana, keduanya memiliki keunggulan masing-masing.

Beberapa orang mungkin memiliki pandangan dan preferensinya sendiri terhadap pasar modern maupun pasar tradisional. Jadi, urusan pilih belanja di pasar yang mana, kembali lagi pada kebutuhan dan keputusan pembeli.

Download Aplikasi Pinjam Modal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here