
kamu mungkin bisa memulai bisnis dengan modal yang lebih sedikit atau lebih banyak, bergantung dari ide kamu. Berikut ada dua cara untuk mengumpulkan “pundi-pundi” uang tersebut.
1. Maksimalkan dana pribadi
Menurut data dari Small Business Administration, sekitar 57% bisnis menggunakan dana pribadi sebagai modal awal perusahaan. Nah, jika kamu memiliki tabungan yang cukup banyak, membiayai bisnismu sendiri merupakan cara yang paling mudah untuk memastikan bahwa kamu memegang otoritas penuh atas perusahaanmu sendiri. Namun catat, Tonya Rapley, founder dari My Fab Finance, mengatakan, “Bukan keputusan yang bijaksana untuk menggunakan seluruh uang tabungan kamu sebagai modal bisnis.” Pastikan kamu juga memiliki sisa tabungan untuk biaya hidup selama kurang lebih enam bulan sampai setahun ke depan. Semisal kamu biasa menghabiskan sekitar Rp8.000.000,- tiap bulannya, maka pastikan bahwa kamu memiliki minimum Rp50.000.000,- pada akun tabunganmu.
2. Gunakan dana pinjaman
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, besaran kredit yang diberikan kepada UMKM angkanya selalu meningkat setiap tahun. Hingga tahun 2016 saja, kredit yang disalurkan kepada pelaku bisnis sudah mencapai Rp900,4 triliun. Jika kamu ingin meminjam uang dari bank, menurut data dari Bank Indonesia, bank-bank persero selalu menempati posisi pertama dalam menyalurkan kredit.
Ready, Set, Launch!
Nyatanya, kamu tak akan pernah merasa seratus persen siap untuk membuka sebuah bisnis. Tapi jika kamu sudah mengikuti setiap langkah di atas dengan baik, maka ini saatnya untuk membuat suatu perubahan. “Seseorang pernah memberitahu saya, ‘Jika kamu merasa terharu dan bangga begitu melihat produk pertama kamu meluncur di pasaran, maka sejujurnya kamu menunggu terlalu lama untuk memulai sebuah bisnis,’” ujar Elizabeth Gore, seorang digital business adviser. Menurut Elizabeth, kamu akan mempelajari banyak hal soal dunia bisnis di beberapa minggu pertama ketika bisnis tersebut dimulai, dan dijamin pengalaman tersebut akan jauh lebih sulit dibanding ketika kamu masih dalam tahap membangun bisnis kemarin.
Sebarkan informasi mengenai bisnismu di media sosial
“Media sosial merupakan cara terbaik untuk mempromosikan bisnis kamu pada orang awam,” ujar Lucy Wallace Eustice, cofounder dari label aksesoris MZ Wallace. Pastikan bahwa akun media sosialmu ‘rajin’ melakukan update di waktu yang sama tiap harinya. Dengan begitu orang-orang bisa mengetahui bahwa bisnis kamu masih aktif. Selain itu, masukkan juga informasi seputar produk terbaru serta promosi-promosi yang kamu miliki untuk terus “menjaring” pelanggan.
Buat sebuah Page dengan informasi-informasi sebagai berikut; alamat bisnis kamu, lalu nomor telepon yang mudah dihubungi, serta alamat email. Kemudian pastikan bahwa kamu juga mengaktivasi tombol Send Message, See Menu dan Book Appointment. Punya dana lebih? “Boost” dengan membayar Facebook agar halaman kamu muncul lebih sering ketika orang-orang membuka feed.
Ubah profilmu menjadi Business Profile di bagian Settings. “Sekarang kamu bisa mengumpulkan data soal followers dan sekaligus mempromosikan post-mu – all for free!” ujar Katherine Shappley, direktur tim Small Business dari Facebook North America. “Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan informasi dari masing-masing unggahan, dan kapan waktu terbaik untuk mengunggah post terbaru.”
IRL – In Real Life
“Yes, mempromosikan bisnis kamu dari “mulut ke mulut” juga penting!” ujar Jeni Britton Bauer, penulis sekaligus pemilik bisnis Jeni’s Splendid Ice Cream. Dengan begitu, akan selalu ada orang baru yang bisa ikut membantu mempromosikan bisnis baru kamu. Jika produkmu menarik, teman dari temanmu bisa ikut mempromosikannya ke teman mereka, dan begitu seterusnya.